Selasa, 09 Juni 2009

Free Time

Untuk team building kita kali ini, akan ada beberapa free time yg bisa dimanfaatkan oleh peserta untuk jalan jalan, maupun rilex di hotel.
Day 2 :
1. sebelum check out, bisa diisi dg berenang, aquatic spa, dan spa
untuk aquatic spa dan spa, ada charge tertentu yg harus dibayarkan, jadi sebaiknya jika berminat, daftar dulu ke maukemanakita, untuk didaftarkan kolektif (protection rate)

2. Sesudah team building sesi 3, antara jam 16.00 - 17.30 (boarding time), silakan jalan jalan di sekitar stasiun or kota crb

Minggu, 07 Juni 2009

Persiapan

siapkan yang harus di persiapkan :

  1. cuaca kemungkinan cukup sejuk (pegunungan) bawalah jaket secukupnya
  2. obat obatan personal
  3. kalo mabok darat, karena perjalana kita menggunakan kereta api, maka sediakan pencegahnya
  4. baju ganti dan pakaian dalam yang cukup, karena kita akan outbond, dan dipastikan akan terjadi kotor kotoran
  5. ada free time di hari ke 2, sebelum check out, yang ingin berenang/ berendam air hangat alami silahkan, atau jika ingin spa bayar sendiri yaa
  6. makan pagi/siang/malam serta snack selama program disediakan, namun jika merasa membutuhkan makanan extra, silakan mempersiapkan diri - karena lokasi hotel cukup jauh dari kota cirebon
  7. bawa camera (digital analog hape apapun) karena pasti banyak momen penting, juga akan ada games games berhadiah menarik, mungkin saja kamera tersebut dibutuhkan
  8. siapkan fisik dan mental - kita akan bersenang senang sambil memperkuat team work kita
  9. jika ada pengeluaran diluar yang sudah di sediakan oleh "team panitya maukemanakita" misalnya bar di room maupun membeli sesuatu di kereta, itu menjadi tanggung jawab personal
  10. cukup kayaknya deh

Kamis, 04 Juni 2009

FAQ - CIREBON

Q: Mengapa dipilih Cirebon?
A: Cirebon adalah kota di jawa Barat yang memiliki perpaduan budaya sekaligus wisata alam yang cukup menarik, sehingga diharapkan peserta training akan lebih fokus

Q: Apakah ini semacam outing kantor?
A: Tidak. Ini adalah bagian dari training kantor. Kali ini trainingnya berbentuk team building training. Ini juga yang akan dikomunikasikan ke pihak luar divisi kita.

Q: Apakah akan ada uang saku?
A: Tidak Ada. karena ini adalah training

Q: Nanti acaranya bakal seperti apa?
A: Tunggu saja kejutan dari panitia

Q: Ada doorprize?
A. Doorprize tidak ada, tapi untuk setiap games akan ada reward dari panitia

Q: Apakah boleh tidak pergi?
A: Tidak boleh. Semua peserta yang ditunjuk untuk mengikuti training tidak boleh absen, Kecuali ada sesuatu yang sangat urgent.

Q: Transportasi menggunakan apa?
A: Naik kereta api eksekutif, dari stasiun ke hotel menggunakan bus

Q: Keberangkatan berkumpul dimana?
A: Berkumpul di Gambir, area pintu selatan dekat customer service, jam 08.00

Q: Hotelnya dimana?
A: Hotelnya di Grage Sangkan, daerah kuningan, pegunungan berhawa sejuk dengan landscapenya cukup menarik

GRAGE SANGKAN


Grage Sangkan Kuningan

Banyak tempat menginap tersedia untuk Anda saat Anda berlibur ataupun berbulan madu Namun, tidak semuanya didukung dengan fasilitas ‘leisure’ yang lengkap. Salah satunya adalah Grage Sangkan.

Grage Sangkan meemiliki pemandangan alam yang eksotik yang dapat Anda nikmati sambil bersantai atau beristirahat melalui kamar-kamar berinterior mewah yang tersedia dalam berbagai tipe seperti : Standard , Junior Suite atau President Suite yang elegan.

Nikmati berbagai hidangan serba lezat baik tradisional Sunda, Internasional atau pun paket menu sehat hasil olahan para Chef berpengalaman di Restoran bernuansa romantik. Anda pun dapat bersantai mendendangkan aneka tembang favorit di 3 ruang karaoke yang nyaman.

Grage Sangkan Hotel Spa dilengkapi dengan berbagai fasilitas menarik yang didukung dengan pelayanan serba profesional, penuh keramahtamahan. Para ahli fisioterapi, siap membantu Anda memberikan konsultasi & arahan efektif sebelum melaksanakan Treatment Spa agar kesehatan, relaksasi atau kecantikan yang Anda idamkan dapat terpenuhi. Aktivitas berbisnis Anda pun tidak akan terganggu , karena tersedia sebuah ruang konvensi megah dengan interior ekslusif .

Memiliki peralatan serba lengkap dan mewah yang menjamin sukses bisnis Anda .
Aneka Fasilitas Rekreasi Nikmati sentuhan Spa Alami yang memiliki suhu +36 C serta mengandung berbagai elemen mineral dan elemen renik yang berkhasiat : memperbaiki sirkulasi darah , mengikis plak kolesterol , menghancurkan lemak berlebihan, meningkatkan metabolisme tubuh ,menyeimbangkan kadar gula darah serta merangsang pembentukan sel-sel kulit baru .

Sauna Bersantailah sambil menikmati uap panas berkhasiat yang dapat menjadikan tubuh Anda terasa segar di sauna bernuansa tradisional yang menawan .

Kolam Renang Anda pun dapat menjalankan hobby renang Anda di kolam renang berukuran semi olimpik yang dikelilingi oleh lingkungan serba nyaman dan asri.

Run Down Sementara @ 12 - 13 Juni 2009

Berikut Rundown Sementara untuk 12 - 13 Juni 2009

  1. Jumat/ 12 Juni 2009
  • Kumpul di Stasiun Gambir Sta 08.00
  • Berangkat ke cirebon dengan KA Argo Jati Executive 09.00
  • ETA Cirebon 12.00
  • Sampai di Cirebon Makan Siang 12.30
  • Perjalanan Ke Grage Sangkan Hotel 13.30
  • ETA Grage Sangkan Hotel 14.00
  • Pembagian Kamar/ Opening/ 14.30
  • Team Building Sesi 1 15.30
  • Acara Game selesai / Mandi 17.30
  • Makan Malam 19.00
  • Team Building Sesi 2 20.00
  • Istirahat 23.00

2. Sabtu 13 Juni 2009

  • Morning Call – Breakfast – Mandi 07.00
  • Free Time 08.00
  • Check Out from Grage Sangkan Hotel 10.00
  • Perjalanan ke Cirebon 10.30
  • Tiba di Cirebon 11.00
  • Makan Siang 12.00
  • Team Building Sesi 3 13.00
  • Perjalanan ke Stasiun Cirebon 16.30
  • ETD Cirebon - Gambir 18.00 (KA Cirebon Express)
  • Tiba di Gambir 21.00

CIREBON EXPRESS


Cirebon Ekspres adalah nama kereta api yang dioperasikan oleh PT Kereta Api di Jawa dengan jurusan Jakarta - Cirebon.
Kereta api Cirebon Ekspres diluncurkan pada tanggal
29 November 1989. Produk ini didesain untuk melayani pemerjalan koridor Cirebon - Jakarta. Perjalanan sejauh 219 km ditempuh dalam waktu 3 jam dan hanya berhenti di Stasiun Jatibarang.
KA Cirebon Ekspres menawarkan layanan kelas bisnis dan eksekutif dengan alternatif jadwal perjalanan sebanyak 4 (empat) kereta api per hari dari arah Cirebon - Gambir dan sebaliknya.
Sejak 25 Juli 2007, satu rangkaian Cirebon Ekspres diperpanjang rutenya sampai
Brebes. KA ini melayani rute Brebes-Gambir 2 kali sehari dan Gambir-Brebes sehari sekali.
Satu rangkaian lagi direncanakan pula untuk diperpanjang rutenya sampai
Ciledug di petak Cirebon-Purwokerto. Walaupun sempat dibuat jadwalnya (bahkan sempat dipampangkan di Stasiun Ciledug), namun kemudian perpanjangan rute ini kemudian dibatalkan.

Wisata Jajanan Cirebon


Sega Jamblang
Sega Jamblang (Nasi Jamblang dalam
Bahasa Indonesia) adalah makanan khas masyarakat kota Cirebon, Jawa Barat. Nama Jamblang berasal dari nama daerah di sebelah barat kota Cirebon tempat asal pedagang makanan tersebut. Ciri khas makanan ini adalah penggunaan daun Jati sebagai bungkus nasi. Penyajian makanannya pun bersifat prasmanan. Menu yang tersedia antara lain sambal goreng (yang agak manis), tahu sayur, paru-paru (pusu), semur hati atau daging, perkedel, sate kentang, telur dadar/telur goreng, telur masak sambal goreng, semur ikan, ikan asin, tahu dan tempeserta tidak ketinggalan 'blakutak', sejenis cumi-cumi yang dimasak bersama tintanya. Sega Jamblang adalah makanan khas Cirebon yang pada awalnya diperuntukan bagi para pekerja paksa pada zaman Belanda yang sedang membangun jalan raya Daendels dari Anyer ke Panarukan yang melewati wilayah Kabupaten Cirebon, tepatnya di Desa Kasugengan. Sega Jamblang saat itu dibungkus dengan daun jati, mengingat bila dibungkus dengan daun pisang kurang tahan lama sedangkan jika dengan daun jati bisa tahan lama dan tetap terasa pulen. Hal ini karena daun jati memiliki pori-pori yang membantu nasi tetap terjaga kualitasnya meskipun disimpan dalam waktu yang lama. Keberadaan Sega Jamblang sebagai makanan khas Cirebon, tentunya tidak bisa dilepaskan dari sosok salah satu pedagangnya yang cukup tersohor, yaitu MANG DUL. Nasi Jamblang Mang Dul cukup dikenal oleh masyarakat Cirebon, bukan hanya bagi masyarakat kebanyakan, tetapi juga menyentuh kalangan pejabat. Hampir semua Kepala Daerah, baik itu walikota atu bupati Cirebon, pernah singgah di warung Sega Jamblang Mang Dul. Bahkan beberapa selebritis ibukota, jika singgah di Kota Cirebon, selalu menyempatkan mampir ke warung nasi ini. Sentra makanan Sega jamblang di Kota Cirebon saat ini terletak di wilayah Gunung Sari, sekitar Grage Mall. Warung ini tidak pernah tutup alias buka 24 jam. Walaupun menunya sangat beraneka ragam, namun harga makanan ini relatif sangat murah. Karena pada awalnya makanan tersebut diperuntukan bagi untuk para pekerja buruh kasar di Pelabuhan dan kuli angkut di jalan Pekalipan.







Sega lengko
Sega lengko (nasi lengko dalam bahasa Indonesia) adalah makanan khas masyarakat pantai utara (Cirebon, Indramayu, Brebes, Tegal dan sekitarnya). Makanan khas yang sederhana ini sarat akan protein dan serat serta rendah kalori karena bahan-bahan yang digunakan adalah 100% non-hewani. Bahan-bahannya antara lain: nasi putih (panas-panas lebih baik), tempe goreng, tahu goreng, mentimun (mentah segar, dicacah), tauge (direbus), daun kucai (dipotong kecil-kecil), bawang goreng, bumbu kacang (seperti bumbu rujak, pedas atau tidak, tergantung selera), dan kecap manis. Dan, umumnya kecap manis yang dipergunakan adalah kecap manis encer, bukan yang kental. Disiramkan ke atas semua bahan.
Tempe dan tahu goreng dipotong-potong kecil dan diletakkan di atas sepiring nasi. Mentimun dicacah, lalu ditaburi pula di atasnya, juga toge rebus, serta disiram bumbu kacang di atasnya, dan potongan daun kucai, lalu diberi kecap secukupnya sampai kecoklatan, dan di taburi bawang goreng. Dan sekeping
kerupuk aci yang putih, yang bundar atau kotak, menjadi kondimennya. Sebagian orang suka melumuri kerupuknya dengan kecap, sebelum mulai dimakan. Beberapa orang suka meminta nasi lengkonya diberi seujung sutil atau dua minyak yang dipakai untuk menggoreng tempe dan tahu.


Empal Gentong
Empal gentong adalah makanan khas masyarakat
Cirebon, Jawa Barat. Makanan ini mirip dengan gulai (gule) dan dimasak menggunakan kayu bakar (pohon mangga) di dalam gentong (periuk tanah liat). Daging yang digunakan adalah usus, babat dan daging sapi. Empal gentong berasal dari desa Battembat, kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon.





Tahu Gejrot
Tahu gejrot adalah makanan khas
Cirebon, Indonesia. Tahu gejrot terdiri dari tahu yang sudah digoreng kemudian dipotong agak kecil lalu dimakan dengan kuah yang bumbunya cabe, bawang merah, gula. Biasanya disajikan di layah kecil.

Sejarah Cirebon

Menurut Manuskrip Purwaka Caruban Nagari, pada abad XIV di pantai Laut Jawa ada sebuah desa nelayan kecil bernama Muara Jati. Pada waktu itu sudah banyak kapal asing yang datang untuk berniaga dengan penduduk setempat. Pengurus pelabuhan adalah Ki Gedeng Alang-Alang yang ditunjuk oleh penguasa Kerajaan Galuh (Padjadjaran). Dan di pelabuhan ini juga terlihat aktivitas Islam semakin berkembang. Ki Gedeng Alang-Alang memindahkan tempat pemukiman ke tempat pemukiman baru di Lemahwungkuk, 5 km arah selatan mendekati kaki bukit menuju kerajaan Galuh. Sebagai kepala pemukiman baru diangkatlah Ki Gedeng Alang-Alang dengan gelar Kuwu Cerbon.

Pada Perkembangan selanjutnya, Pangeran Walangsungsang, putra Prabu Siliwangi ditunjuk sebagai Adipati Cirebon dengan Gelar Cakrabumi. Pangeran inilah yang mendirikan Kerajaan Cirebon, diawali dengan tidak mengirimkan upeti kepada Raja Galuh. Oleh Raja Galuh dijawab dengan mengirimkan bala tentara ke Cirebon Untuk menundukkan Adipati Cirebon, namun ternyata Adipati Cirebon terlalu kuat bagi Raja Galuh sehingga ia keluar sebagai pemenang.
Dengan demikian berdirilah kerajaan baru di Cirebon dengan Raja bergelar Cakrabuana. Berdirinya kerajaan Cirebon menandai diawalinya Kerajaan Islam Cirebon dengan pelabuhan Muara Jati yang aktivitasnya berkembang sampai kawasan Asia Tenggara.

Periode 1270-1910
Pada abad ke-13 Kota Cirebon ditandai dengan kehidupan yang masih tradisional dan pada tahun 1479 berkembang pesat menjadi pusat penyebaran dan Kerajaan Islam terutama di wilayah Jawa Barat. Kemudian setelah penjajah Belanda masuk, dibangunlah jaringan jalan raya darat dan kereta api sehingga mempengaruhi perkembangan industri dan perdagangan.

Periode 1910-1937
Pada periode ini Kota Cirebon disahkan menjadi Gemeente Cheribon dengan luas 1.100 Hektar dan berpenduduk 20.000 jiwa (Stlb. 1906 No. 122 dan Stlb. 1926 No. 370).

Periode 1937-1967
Pada 1942 Kota Cirebon diperluas menjadi 2.450 hektar dan tahun 1957 status pemerintahannya menjadi Kota Praja dengan luas 3.300 hektar, setelah ditetapkan menjadi Kotamadya tahun 1965 luas wilayahnya menjadi 3.600 hektar.